1 (Satu) SST Kodim 0732/Sleman Bantu Petani Perangi Tikus
Sleman — Kodim 0732/Sleman mengerahkan 1 (Satu) SST Anggotanya melaksanakan Pendampingan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan yang diselenggarakan oleh Direktorat Perlindungan Tanaman Dirjen Tanaman Pangan Kementrian pertanian bertempat di Jl. Samadi Ngrenak Lor Sidomoyo Godean Sleman.Minggu (14/11/2021).
Panas terik matahari tak menyurutkan Petani, Anggota Direktorat Perlindungan Tanaman Dirjen Tanaman Pangan Kementrian pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, Petugas PPL dan 1 (Satu) SST Anggota Kodim 0732/Sleman ketika mengejar tikus diareal pertanian padi yang terletak di sekitar Jl. Sama di Ngrenak Lor Sidomoyo Godean Sleman.
Komandan Kodim 0732/Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana S.H.,M.,Han yang dalam hal ini diwakili Kapten Inf Sujana Pasiter Kodim 0732/Sleman mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu tugas TNI OMSP (Operasi Militer Selain Perang) yaitu membantu tugas pemerintahan didaerah, apalagi ini menyangkut ketahanan pangan jika hasil panen jelek maka akan berdampak sistematis kepada hasil tanaman pangan,”Jelasnya
Lebih lanjut Pasiter Mengatakan Keadaan ketahanan pangan nasional berpengaruh besar terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan politik Indonesia, Ketergantungan rakyat Indonesia pada petani padi sampai saat ini masih tinggi walaupun diversifikasi pangan lokal lain seperti singkong, sagu, ubi dan lainnya, Tikus sawah (Rattus argentiventer) merupakan hama utama tanaman padi dengan efek kerusakan yang dapat terjadi mulai dari fase persemaian, fase generative hingga fase penyimpanan di gudang, dengan kerusakan kuantitatif yaitu penurunan bobot produksi akibat dikonsumsi tikus hingga kerusakan kualitatif yaitu adanya kontaminasi kotoran maupun mikroorganisme lainnya yang terbawa oleh tikus.”Imbuhnya
Rata-rata tingkat kerusakan tanaman padi akibat serangan hama tikus ini mencapai 20-50% per tahun, Pengendalian hama ini relatif lebih sulit karena sifat biologi dan ekologinya yaitu tubuhnya yang fleksibel, mudah beradaptasi, mudah berkembangbiak dengan sifat prolifik yaitu beranak lebih dari 5 ekor dengan waktu kebuntingan yang singkat yaitu 21-24 hari, serta memiliki tempat persembunyian yang sulit dijangkau manusia.l, Selain menjadi penyebab kerusakan dan penurunan produktivitas tanaman padi, hama tikus juga berpotensi menjadi agen penularan beberapa penyakit ke manusia seperti penyakit pes, leptospirosis, hantaan virus, scrubtypus, murine thypus, dan salmonellosis untuk itu maka hari ini kita semua melaksanakan Gropyok Tikus.”Pungkasnya.(Pendim 0732/Sleman)