Danramil Kledung Hadiri Apel Gerakan Konservasi Tanah dan Air

TEMANGGUNG – Kabupaten Temanggung gelar Apel dan penanaman pohon dalam rangka gerakan konservasi tanah dan air bertempat di Komplek Wisata Embung Kledung Kecamatan, Temanggung. Sabtu (28/01/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Temanggung HM Al Khadziq, Setda Kabupaten Temanggung  Drs. Hary Agung Prabowo, M.M, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ripto Susilo, S.H., M.Si, Kadinpermades, Dra. Gema Artisti Wahyudi, M.M, Kepala DKPPP Joko Budi Nuryanto, S.P., M.Si, Kepala Pelaksana BPBD Toifur Hadi Wuryanto, S.E., M.Si, Wakil Direktur RSUD Temanggung

Totok Purwanto, S.T, Danramil 15/Kledung Kapten Arm Tur Sutrisna, Relawan dan Pelajar serta segenap tamu undangan lainnya.

Bupati Temanggung HM Al Khadziq dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Temanggung telah melakukan penanaman dalam rangka Konservasi Tanah dan Air berkelanjutan Tahun 2021 di lereng Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Prau sebanyak ± 74.550 batang pohon. Salah satu lokasi penanaman Tahun 2021 lalu adalah di Kecamatan Kledung.

“Oleh karena itu, Saya selaku Bupati Temanggung sangat mengapresiasi terselenggaranya acara penanaman di Desa Kledung Tahun 2023 ini, artinya gerakan penanaman ini dilakukan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun. Harapannya, gerakan serupa akan terus dilakukan di Kecamatan Kledung secara khusus, dan Kabupaten Temanggung pada umumnya di Tahun-tahun berikutnya, “ucapnya.

“Di setiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung termasuk Kecamatan Kledung, rata-rata terdapat 20 an mata air yang digunakan Masyarakat untuk keperluan rumah tangga dan pertanian,  artinya tidak hanya lahan kritis yang perlu mendapat perhatian, Kelestarian sumber mata air juga harus turut kita utamakan, “tambahnya.

Salah satu mata air yang terdapat di Kecamatan Kledung tepatnya di perbatasan Desa Kledung dan Desa Batursari adalah Mata Air Serbut. Mata Air Serbut merupakan titik awal Sungai Galeh (mengarah ke Kabupaten Temanggung) dan Sungai Galuh (mengarah ke Kabupaten Wonosobo).

Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama karena apapun yang terjadi pada sumber daya air di Kabupaten Temanggung tentu akan berpengaruh bagi daerah-daerah di bawahnya.Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama untuk terus menggaungkan dan melakukan kegiatan konservasi lahan kritis dan perlindungan mata air. Jika tahun 2021 lalu kita baru fokus pada lahan kritis yang sulit dijangkau dan masih minim vegetasi.

“Tahun 2023 ini harapannya jangkauannya diperluas dengan kegiatan perlindungan mata air melalui Konservasi Tanah dan Air Berkelanjutan sehingga penanaman dapat diperluas ke Daerah-daerah resapan air yang juga butuh dikonservasi. Gerakan ini harus kita lakukan saat ini, detik ini juga, “tegas Bupati.

Dalam gerakan konservasi di Kabupaten Temanggung, diperlukan kolaborasi dan kerjasama berbagai pihak, terutama peran serta Masyarakat, TNI-Polri, Relawan dan Pelajar untuk berpartisipasi aktif dan secara sukarela untuk tergerak dalam kegiatan konservasi ini.

“Gerakan ini tidak akan selesai dalam satu hari. Perlu aksi berkelanjutan yang harapannya akan menjadi kebiasaan dan laku baik di Masyarakat. Kearifan lokal seperti Nyadran/Merti Kali dan Merti Bumi juga bisa menjadi sarana untuk terus mengupayakan kelestarian tanah dan air di Kabupaten Temanggung” ,pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *