Persit KCK Cab XXX Dim 0729 Hadiri Pelatihan Ngadi Saliro dan Ngadi Busono
BANTUL – Dalam rangka pelaksanaan Program Kerja PKK Tahun 2024, Persit Kartika Chandra Kirana Cab XXX Dim 0729 menghadiri kegiatan pelatihan Ngadi Salira dan Ngadi Busana, bertempat di Bangsal Sasana Kridha Rumah Dinas Bupati Bantul Jl. Ir. H. Juanda, Nogosari, RT. 04/RW. 23, Trirenggo, Kec. Bantul, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (27/05/24).
Acara yang di buka langsung oleh Ibu Bupati Bantul sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Halim diikuti Ibu Ketua Persit beserta ibu-ibu Persit KCK Cab XXX Dim 0729 nampak guyub rukun dan para peserta sangat antusias mengikutinya, hal itu terlihat dengan adanya para peserta melakukan berbagai cara untuk melakukan perawatan kecantikan agar membuat tampilan anggun, menarik, yakin, serta berwibawa. Selain itu, membuat tampak lebih muda dan menunjang kesehatan.
Ketua Persit KCK Cab XXX Dim 0729 Ny. Ita Muhidin yang menghadiri acara ini menyampaikan bahwa Ngadi Saliro dan Ngadi Busono merupakan falsafah Jawa tentang perawatan kecantikan yang menyeluruh (total beauty) yang terdiri atas dwilogi keanggunan perempuan Indonesia. Yaitu ngadi saliro dan ngadi busono. Kata Ngadi Saliro dan Ngadi Busono berasal dari Sanskerta yang artinya mempercantik diri serta memperindah busana.
Saya juga sangat mendukung diadakannya kegiatan pelatihan Ngadi Salira dan Ngadi Busana ini , karena kegiatan ini mengingatkan kembali para Ibu-ibu Persit tentang pentingnya berbusana yang baik dan sesuai dengan adat ketimuran walau saat ini kita dalam era global yang sangat dipengaruhi oleh pola berpakaian ala Manca Negara”, ujar Ny. Ita Muhidin.
Kegiatan ini juga merupakan wahana untuk upaya kita dalam nguri-uri budaya Jawa khususnya Jawa Tengah yang adiluhung, lanjutnya.
Ny. Ita Muhidin juga mengingatkan bahwa dengan penampilan busana yang baik maka seseorang akan tampil menarik. Namun pesona lahir ini tentunya perlu didukung oleh pesona dari dalam atau sering disebut dengan Innerbeauty dan ini dapat diperoleh apabila kita senantiasa berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain, jangan menyesali kekurangan diri kita, perlunya senantiasa mengasah intelektual kita dengan belajar berbagai hal, mensyukuri nikmat apapun dengan tulus, tidak iri terhadap keberhasilan orang lain, rasa empati terhadap sesama dan tak kalah penting adalah ‘senyum’ yang dapat meluluhkan ketegangan jiwa dan membuat orang lain bahagia bersama kita.
Bila pesona lahir dan pesona batin ini dimiliki, maka ibu-ibu Persit akan memiliki sosok yang berkepribadian dan berkemampuan dan tentunya inilah yang pernah dicita-citakan oleh pendahulu kita