Dandim 0706/Temanggung Dampingi Tim Kementan Tinjau PAT

TEMANGGUNG – Dalam upaya meningkatkan produksi padi dan mengurangi ketergantungan pada impor beras dan mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan, Komandan Kodim 0706/Temanggung Letkol Inf Sriyono, S.I.P., beserta Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto, SP, M.Si., dampingi Tenaga Ahli Menteri Bidang Komunikasi Publik Kementerian Pertanian dan PSEKP (Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian) Imam Wahyudi S.I.Kom, M.Sos., Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Duren Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, Rabu (07/08/2024).

Dalam sambutannya Tenaga ahli menteri bidang komunikasi publik Imam Wahyudi S.I.Kom, M.Sos., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kunjungan dari Kementerian Pertanian dan PSEKP (Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian) dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Pompa untuk Kegiatan PAT tahun 2024.

“Kementerian Pertanian sedang melakukan 3 kegiatan besar yang berkaitan dengan Peningkatan Areal Tanam yaitu Optimalisasi Lahan, Pompanisasi dan penanaman padi Gogo”, Ungkap Imam Wahyudi.

Menurut Tenaga ahli menteri bidang komunikasi publik di Kabupaten Temanggung yang paling dominan adalah pompanisasi, sehingga kami melakukan Monitoring dan Evaluasi agar pompa dapat digunakan dengan benar sesuai dengan ketentuan dan tepat sasaran tidak ada problem.

“Intinya adalah pompa pompa itu bisa meningkatkan areal tanam padi. Tadinya yang tidak bisa ditanami jadi bisa tanami, tadinya yang hanya bisa panen 1 kali bisa 2 kali bahkan 3 kali, sehingga produksi padi meningkat dan ancaman darurat pangan bisa teratasi bahkan kita ke depan bisa menjadi negara eksportir pangan”, Imbuhnya.

Sementara itu Hayati ketua Gapoktan Panca Manunggal menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah baik itu kementerian pertanian maupun kodim 0706/Temanggung atas bantuan baik itu berupa alat alat pertanian maupun penyuluhan yang diberikan oleh PPL.

“Alhamdulillah dengan bantuan bantuan yang kami terima bidang pertanian yang terbaru Desa Duren dapat 3 pompa. Panen yang selama ini satu tahun cuma bisa panen 1 kali sekarang bisa 2 bahkan 3 kali”, tutur ketua Gapoktan.

Menurutnya petani petani Desa Duren sebelum ada bantuan pompa hanya mengandalkan air tadah hujan saja, sehingga petani tidak bisa memaksimalkan lahan karena terkendala air.

“Pada musim tanam setelah tadah hujan habis, tidak ada hujan bibit padi kami sudah tua dan tidak mau berkembang, karena kekurangan air pun juga membuat gulma jadi banyak. Dengan adanya bantuan pompa ini, masa tanam bisa tepat waktu”, Tutur Hayati.

Ketua Gapoktan tersebut berharap kedepan di Desa Duren ada program pipanisasi untuk memperlancar aliran air sehingga bisa menyentuh lahan lahan yang belum digarap. Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk memaksimalkan bantuan dari pemerintah dan juga merawat dengan baik sehingga bisa digunakan dan bermanfaat dalam jangka yang panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *