ISOLASI TERPUSAT DI TINJAU PANGLIMA TNI
Bantul. Danrem 072/Pmk Brigjen TNI Ibnu Bintang Setiawan, S.I.P., M.M., ikut mendampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kabaharkam Polri Komjen Arif Sulistiyanto serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meninjau RS Khusus Lapangan (RSKL) Covid-19 di Bambanglipuro, Bantul, Sabtu (24/7/2021). Setibanya Panglima TNI menerima penjelasan terkait situasi dan kondisi di RSKL Bambanglipuro oleh Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo, Kepala RSKP dr. T Glori dan beberapa pihak terkait.
“Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan adalah untuk melihat kesiapan RSKL sebagai tempat isolasi yang terpusat. Seperti kita ketahui angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Maka keberadaan isolasi terpusat harus disiapkan,”kata Panglima TNI dalam jumpa persnya.
Ada beberapa hal penting yang harus disiapkan kaitan penanganan pandemi. Selain tempat isolasi yang terpusat,juga tracing,vaksinasi serta obat-obatan.
Panglima TNI mengatakan jika tracing adalah kunci dalam penanganan Covid-19.
“Kita pastikan informasi dan notifikasi dari Dinkes ke Puskesmas harus berjalan dengan baik. Lalu dilakukan tracing kontak erat dengan wawancara. Yang diketahui kontak erat harus dites antigen. Jika reaktif dilakukan perawatan. Jika tidak reaktif harus melakukan karantina selama 4 hingga 5 hari,karena itulah masa inkubasinya. Setelah itu dilakukan tes PCR,” jelas Panglima TNI.
Bila hasilnya positif harus diisolasi sesuai denggan klasifikasinya. Apakah OTG, gejala ringan, sedang atau berat. Maka inilah kenapa perlu kesiapan tempat isolasi terpusat, untuk menampung masyarakat yang terdampak atau terkena Covid-19 tadi.
Kesiapan lain, lanjut Panglima TNI adalah bila terjadi hal yang terjelek kita sudah siap untuk menampung masyarakat berupa fasilitas kesehatan, tabung oksigen dan tenaga kesehatan serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.(Penrem 072/Pmk).