Tim ILMCI Berikan Pembekalan Aplikasi kepada Perwakilan Guru-guru SD, SMP dan SMA

WONOSARI-Pembekalan aplikasi online secara gratis yang bisa diakses sebagai sarana pembelajaran anak. ILMCI ‘I Love My Country Indonesia’Oleh Tim ILMCI Dr. Sofian Tjandra PhD, Bapak Andi Rupais, Bapak Wahyu Utomo.

Pembekalan ILMCI dilanjutkan sosialisasi Kodam IV Diponegoro ‘I Love My Country Indonesia’,kepada Perwakilan Guru- guru SD, SLTP, SLTA dengan jumlah peserta 50 Orang dengan tetap memtuhi Protokol Kesehatan Covid-19 di Aula Makodim 0730/Gunungkidul.

Wonosari,Komandan Kodim 0730/Gunungkidul Letkol Kav Anton Wahyudo atau yang mewakili Kapten Czi Yunus Siregar (Pasiter Dim 0730/GK) berserta pendamping dari Kodam IV/ Diponegoro Pabandya Bhakti TNI, Mayor Inf. Alwi menjelaskan bahwa sosialisasi wawasan kebangsaan kali ini bekerjasama dengan PT ILMCI.

Kegiatan ini dihadiri Bupati Gunung kidul yang mewakili dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunung kidul dan perwakilan guru di Kabupaten Gunung kidul. Serta, perwakilan narasumber Dr. Sofian Tjandra PhD dari perwakilan PT ILMCI.

Dr. Sofian Tjandra PhD mengatakan, PT ILMC memberikan alternatif pembelajaran. Baik secara on-line maupun offline. “Kami berupa menyediakan bahan ajar agar guru tidak letih menyiapkan bahan ajar,” kata Dr. Sofian Tjandra PhD, memulai sosialisasi dari materi dengan video animasi mengetuk rasa nasionalisme para peserta.

Dr. Sofian Tjandra PhD menyebut,bela negara mulai hal terkecil. Begitu pula cara kembali menghormati sang saka merah putih harus ditanamkan kembali sejak usia dini.”Sering kita lihat saat pengibaran bendera merah putih orang dengan santai lewat tanpa memberikan penghormatan. Selanjutnya bela negara mulai hal terkecil, misalnya saja membuang pada tempatnya,” ujar Sofian Tjandra.

Ia menerangkan, anak mulai usia 2 tahun susah kecanduan game atau HP.Dari penelitian disebutkannya saat masuk umur 12 tahun terjadi kerusakan atau penurunan daya tangkap otak.”Otak anak tidak mau capek seperti kita juga, maka bahan yang kita siapkan.

Ini adalah pemerataan pendidikan dengan bahan yang mudah dipahami dan singkat, sehingga sisa waktu belajarbisa dipergunakan untuk pendalaman materi,” jelasnya.(pendim0730/Gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *