Korem 072/Pmk mengikuti Diklat Vokasi
Yogyakarta – TNI AD bekerja sama dengan Universitas Indonesia meluncurkan Program Vokasi yang diikuti oleh personel Korem 072/Pmk, Program ini digelar untuk memberikan bekal dan kemampuan Kehumasan dan Jurnalistik khususnya bagi insan Penerangan Angkatan Darat. Kegiatan ini sekaligus merupakan suatu terobosan yang dilakukan oleh Pimpinan TNI AD dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di Satuannya.
Diklat vokasi yang diikuti oleh 272 peserta terdiri dari Unsur Pimpinan Korem 072/Pmk beserta Jajarannya dan unsur Pelaksanaan Kapenrem 072/Pmk tersebut dibuka oleh Ir. Antoni Sohombing, MPD., Ph.D. , Mayjen (Purn) Dr. Agung Risdhianto, MDA dan Kolonel Inf Adhi Giri di gedung C UI Depok, Jl. Margonda Raya, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa 3/10/2020.
Korem 072/Pmk sendiri melalui satuan Penrem dan Kodim turut serta mengikuti diklat vokasi tersebut. Diklat ini dilaksanakan mulai tanggal 3 sampai dengan 19 November 2020.
Secara terpisah Danrem 072/Pmk dan para Dandim yang juga sebagai peserta diklat unsur pimpinan menyampaikan bahwa inovasi pimpinan TNI AD ini sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan tugas masa kini dan yang akan datang ditengah arus globalisasi teknologi informasi yang berkembang sedemikian pesatnya.
Danrem 072/Pmk juga berharap kepada para peserta yang mengikuti kegiatan Diklat vokasi agar dapat menyerap ilmu yang diberikan oleh para pemateri dan narasumber secara maksimal. Sehingga selesainya diklat ini mereka memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang jurnalistik.
Pada kesempatan awal beberapa narasumber menyampaikan materi pengantar tentang dasar-dasar ilmu komunikasi publik. Diantaranya adalah DR. Devie Rahmawati, S.Sos., M.Hum. Pengajar dan Peneliti Tetap Program Vokasi Humas UI sekaligus sebagai praktisi komunikasi menyampaikan tentang potensi yang dimiliki TNI untuk berinovasi dalam rangka meningkatkan kecintaan rakyat terhadap NKRI. Disamping itu juga disampaikan tentang rencana strategis marketing communication untuk membangung opini publik yang lebih baik.