Tradisi Nyadran Sebagai Bentuk Meningkatkan Potensi Budaya


Yogyakarta – Danramil dan Babinsa Kelurahan Keparakan Koramil 06/Mergangsan Kodim 0734/Kota Yogyakarta mengikuti kegiatan Upacara Adat Apeman dan Urban Nyadran bertempat di Ndalem Pujokusuman RT 18 RW 04 Keparakan Mergangsan, Minggu (19/03/2023).



Danramil 06/MG Mayor Inf. Sriyanto, S.H. menjelaskan, Nyadran merupakan tradisi yang dilakukan oleh warga masyarakat di bulan Sya’ban (Kalender Hijriyah) atau Ruwah (Kalender Jawa) untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam leluhur. Nyadran dimaksudkan sebagai sarana mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian, juga dijadikan sebagai sarana guna melestarikan budaya gotong royong dalam masyarakat sekaligus upaya untuk dapat menjaga keharmonisan bertetangga.



“Tradisi Nyadran dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga di beberapa tempat terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya. Biasanya diawali dengan melakukan besik, yaitu pembersihan makam leluhur dengan bergotong-royong, menggelar doa bersama dipimpin oleh tokoh adat setempat dilanjutkan kenduri dan makan bersama. Acara diakhiri dengan kirab Bergodo dan Gunungan berupa hasil bumi,” ucap Danramil.



“Dalam kegiatan Nyadran terdapat nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi, menjalin silaturahmi dan saling berbagi antar masyarakat. Peran aktif Babinsa dalam mengikuti kegiatan Nyadran di wilayah merupakan implementasi komunikasi sosial bersama warga masyarakat di wilayah, sehingga dapat meningkatkan Kemanunggalan TNI dengan Rakyat,” tutup Danramil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *